About Me

My photo
simple, temper, risk taker, backpacker, spontaneous, lovely, adventurous, unpredictable, emo

Saturday, May 30, 2009

My Flaming Asia


"Flaming Asia" atau “Menggali Sisi Asia yang bersemangat”. Dengan hasil karya sendiri, bulan Februari yang lalu kami mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, melakukan Outbound Tour ke Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapore.


Vietnam. Malam pertama di Ho Chi Minh, kami menikmati pertunjukan Wayang Air atau sering disebut Water Puppet Show, dipentaskan dari dalam sebuah kolam dan diiringi taburan musik tradisional khas Vietnam. Untuk Aspek Sejarah kami memilih mengunjungi Cu Chi Tunnels sebagai highlights perang dari Vietnam. Merupakan terowongan bawah tanah milik Vietnam pada masa perang Amerika. Terbentang lebih dari 250km, lengkap dengan barak tentara, ruang amunisi, jebakan- jebakan, dapur, sumur, ruang tidur, rumah sakit, hingga sekolah bagi anak-anak. Baru beberapa menit berada di dalamnya, kami sudah tidak sanggup, tak terbayangkan bagaimana dahulu rakyat Vietnam bertahan hidup bertahun-tahun di dalam terowongan ini. Seorang wanita Vietnam memperagakan makanan yang dimasak dengan sangat sederhana supaya tidak ada asap maupun bau yang keluar ke permukaan. Hanya sekerat tipis tepung berwarna putih yang menjadi santapan sehari-hari para pejuang Vietnam. Setelah larut dalam ketegangan dan kesedihan suasana perang, selanjutnya kami mengunjungi Kuil Cao Dai, yang terletak di propinsi Tay Ninh dan berkeliling kota dengan mengunjungi Reunification Palace, Old Saigon Post Office, Notre Dame Cathedral, dan War Remnants Museum.

Malam terakhir ditutup dengan menikmati santap malam diatas cruise khas Vietnam, berlayar menyelusuri sungai Saigon dengan pemandangan kota Ho Chi Minh yang tampak indah terutama di malam hari.

Sà wàt dii! Tibalah kita di negara penuh senyum, Thailand. Satu-satunya negara di Asia yang tidak pernah terjajah bangsa lain. Perjalanan kami di Thailand dimulai dengan mengunjungi Khao Yai National Park sebagai aspek alam dalam tur kami, sebuah taman nasional seluas 2168km2 dan tercatat dalam UNESCO World Heritage Site. Terdapat Nam Tok Haew Suwat, air terjun indah yang dipakai sebagai lokasi syuting film The Beach. Dari alam, kami beranjak ke budaya, bukan melancong ke Thailand namanya kalau tidak singgah ke Pattaya dan menonton Alcazar Cabaret Show, dan mengunjungi Nong Nooch Village, tempat pentas kebudayaan masyarakat Thailand seperti Thai Boxing, tarian-tarian adat, dan pertunjukan gajah yang sangat menarik. Bagi penggemar buah-buahan atau durian monthong, bisa makan sepuasnya di Silver Lake Grape Farm and Fruit Garden. Dari Pattaya kami beranjak menuju ibukota Thailand, Bangkok. Sekali lagi aspek budaya dan agama sangat menonjol pada saat mengunjungi Grand Palace, Wat Arun, Reclining Budha, dan pertunjukan budaya yang sangat spektakuler, Siam Niramit, seperti sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah: tetapi Siam Niramit dipertunjukan di dalam panggung yang sangat besar dengan lebih dari 150 pemain dan 500 kostum yang berbeda, disajikan dengan Special Effect diluar dari apa yang anda bisa bayangkan, menceritakan tentang sejarah Thailand, kepercayaannya, adat istiadat, budaya, serta kehidupan di surga dan neraka. Sebelum melanjutkan perjalanan, waktu-waktu kosong kami isi dengan mengunjungi Suan Lum Night Bazaar dan Mahboonkrong (MBK) untuk berbelanja.

Dari negara yang penuh dengan senyum, kita beranjak ke negara Jiran, Malaysia. Sungguh merupakan pengalaman baru bagi kami khususnya sebagai insan pariwisata yaitu bermalam di dalam bus pariwisata dari Thailand menuju Malaysia, via Hat Yai dan melewati perbatasan Sadao. Lama perjalanan kurang lebih 16 jam. Ya, lelah dan pegal, tetapi setimpal dengan pengalaman yang didapat. Dengan tetap semangat, kami langsung menuju pulau Penang, dengan Georgetown sebagai ibukotanya. Satu malam di Penang kami lewati dengan mengunjungi Kek Lok Si Temple, Fort Cornwallis, dan Snake temple. Tidak lupa juga kita kembali mengadu keahlian tawar-menawar kami di pasar malam yang tidak jauh dari pantai, Batu Ferringhi.


Untuk aspek hiburan, kami mengunjungi Genting Highlands. Sebuah taman hiburan seperti Dunia Fantasi yang terletak di ketinggian 2000m diatas permukaan laut. Area permainan dibagi menjadi dua yaitu Outdoor, dan Indoor, sehingga anda bisa bayangkan bermain mengasah adrenalin diatas awan. Tidak lupa juga kami mengunjungi Batu Cave, sebuah kuil Hindu berbentuk gua besar didalam perbukitan kapur, yang terletak 13 km di sebelah Utara Kuala Lumpur.


Perjalanan kami di negeri Jiran dilanjutkan menuju pusat kota, Kuala Lumpur. Dimana terdapat menara kembar tertinggi di Dunia, Petronas Twin Tower. Setelah menikmati tur dalam kota, kami singgah di Putrajaya, yang merupakan pusat pemerintahan Malaysia yang baru; bernuasa modern, futuristik, tetapi tidak mengubah ciri khas dari negeri itu sendiri.


Hari terakhir di Malaysia kami bermalam di Melaka dengan mengunjungi tempat – tempat bersejarah seperti Stadthuys atau yang lebih dikenal dengan Dutch Administration Office, St Paul’s Church; sebuah gereja katolik milik Portugis yang dibangun pada tahun 1521, reruntuhan benteng A’Famosa atau Porta de Santiago yang dibangun oleh Alfonso de Albuquerque pada tahun 1512, dan Cheng Hoon Teng temple; sebuah kuil China tertua di Malaysia yang dibangun pada tahun 1646. Kami sempatkan juga untuk mengunjungi Jonker Street, sebuah jalan yang banyak menjual berbagai macam makanan dan jajanan khas Pecinan.


Melewati Johor Bahru, perjalanan kami akhiri dengan menuju negeri kecil nan unik, Singapore. Tur kami dibuka dengan mengunjungi Haw Par Villa, dan menuju maskot Singapore, Merlion Park. Sejenak kita berkeliling kota, tur kami ditutup dengan pengalaman tidak terlupakan, menaiki roda observasi terbesar di dunia, Singapore Flyer.

Dari Utara menuju Selatan perjalanan kami, penuh dengan pengalaman-pengalaman baru dari setiap detailnya, mulai dari segi ilmu pengetahuan, pembelajaran, komunikasi, hingga suka dukanya menjadikan tur ini sebagai momen yang tidak akan pernah terlupakan khususnya bagi kami mahasiswa D4 UPW (Usaha Perjalanan Wisata) kelas A, Angkatan 2006, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.


nb: sebenerny ini artikel yg gw bwt n mao d muatin k surat kabar.. tp gk jd stelah mampertimbangkan bbrp hal. btw leave comment yak.. hehehe^^

No comments: